Perkembangan Transformasi Digital Industri Dalam Negeri

prkembangan produk dalam negeri

Perkembangan Transformasi Digital Industri Dalam Negeri

Industri dalam negeri dan UMKM harus bersiap untuk bersaing untuk menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas. Hal ini disampaikan oleh Abdullah Azwar Anas selaku kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) melalui wawancara di CNBC Indonesia (26/08).

Beliau menjelaskan bahwa LKPP mendorong agar belanja produk dalam negeri semakin meningkat, sehingga akan memberikan rasa bangga terhadap produk-produk buatan Indonesia, mendorong industrialisasi dalam negeri agar semakin meningkat dan semakin hebat, serta menjembatani penyedia produk impor agar bisa bersama-sama dengan negara asal dan industri dalam negeri untuk membangun industri di Indonesia.

LKPP juga akan mendorong beberapa produk dalam negeri yang kualitasnya belum bagus sehingga kompetisi antara produk dalam negeri akan berkembang, dengan harapan kualitas produk yang muncul semakin hari akan semakin bagus.

Langkah-langkah Pengembangan Produk Dalam Negeri

Adapun langkah-langkah LKPP dan pemerintah dalam mendukung produk dalam negeri sesuai dengan perintah Presiden adalah sebagai berikut:

  1. Afirmasi untuk memudahkan produk dalam negeri masuk dalam e-katalog dengan memangkas prosesnya menjadi hanya dua langkah dari delapan langkah.
  2. Memberikan afirmasi kepada UMKM untuk on board pada e katalog lokal dan nasional.
  3. Melakukan pembekuan kepada produk impor yang sudah ada substitusinya dalam negeri.

 

Salah satu bukti nyatanya adala dengan membekukan 18.585 produk yang terdiri dari 13.600 produk impor, sisanya karena terdapat anomali harga dan produk. Maksud anomali harga adalah ketidaksesuaian harga dengan produk, sedangkan anomali produk adalah ketidaksesuaian dengan klaim produk. Salah satu jenis yang dibekukan adalah alat-alat kesehatan.

Tren pembekuan produk impor ini akan meningkat dengan tujuan agar target e-katalog juga meningkat. Target sebelumnya adalah dalam satu tahun menghasilkan 95.000 produk, sedangkan target baru menghasilkan satu juta produk dalam satu tahun. Sampai saat ini total produksi dalam negeri sudah mencapai 1,4 juta produk.

Langkah tersebut juga merupakan perkembangan transformasi digital dalam pengadaan barang dan jasa. Abdullah Azwar Anas menyebutkan transformasi digital dengan e-katalog memiliki kelebihan sebagai berikut:

  • Mendorong agar lebih transparan dan lebih mudah diakses, baik untuk perusahaan besar maupun untuk UMKM.
  • Bisa diakses dalam lingkup nasional dan lokal.

 

Bentuk transformasi digital lainnya adalah memasukkan jasa pengiriman PT Pos Indonesia ke dalam e-katalog untuk memudahkan pengiriman barang dari Kementerian/Lembaga/Pemda kepada pihak penerima barang. Sebelumnya, proses pengadaan barang pemerintah dan pengiriman barang dilakukan terpisah secara manual. Kini proses tersebut menjadi lebih mudah dan transparan dengan mengajak PT Pos Indonesia sebagai jasa pengirim barang yang bisa menjangkau seluruh Indonesia.

Semoga dengan adanya langkah nyata ini membuat industri dalam negeri semakin maju dan berkembang sehingga kita menjadi semakin bangga dengan produk-produk buatan asli Indonesia.

 

Baca juga:

 

No Comments

Post A Comment